Setelah melalui proses yang sangat panjang, datanglah puncak pemberontakan terhadap kekuasaan agama (Katholik). Dalam bidang keagamaan sendiri lahir Protestanisme. Dalam bidang politik, Raja Henry VIII dari Inggris menunjuk Paus-nya sendiri dan mendirikan gereja Anglikan yang berpusat di London, karena Paus di Roma tidak mau memberkati penobatannya.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, lahir pikiran-pikiran dari Sir Francis Bacon (1521-1626) di Inggris dan Rene Descartes (1596-1650) di Perancis. Galton dengan gigih menganjurkan metode induksi sebagai tentangan terhadap metode deduksi yang selama ini dipergunakan untuk memperkokoh kekuasaan gereja dalam ilmu pengetahuan. Descartes menganjurkan sikap skeptis terhadap segala sesuatu kecuali terhadap pikiran sendiri. Semboyannya yang terkenal adalah cogito ergo sum (saya berpikir maka saya ada) dan setelah berpuluh abad orang menganut dualisme, Descartes mulai mendekatkan badan dan jiwa kembali dengan pandangan interaksionalismenya. Dalam pandangan ini, Descartes percaya bahwa jiwa dan badan saling berhubungan pada satu kelenjar tunggal di otak yang dinamakan kelenjar Pinealis.
No comments:
Post a Comment